translate

English French Japanese Arabic Chinese Simplified

Masukkan email untuk berlangganan:

Blog Archive

fblike

balacinema

Balaguris89

IDIonline

Membership P2KB IDI

widgeonline dan amungonline kirteng

bg banner dan widgeopr

networkedblogs

iklan adsensecamp

Scabies




Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei var, hominis dan produknya. Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain; sosial ekonomi yang rendah, hegiene yang buruk, hubungan seks yang sifatnya promiskuitas.

Cara penularan
(Transmisi)
Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.
Kontak tak langsung (melalui benda); misalnya pakaian, handuk, sperei, bantal dan lain-lain.
Penularan biasanya oleh Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadang-kadang oleh bentuk larva.
Dikenal pula Sarcoptes scabeiei var, animalis yang kadang-kadang dapat menulari manusia, terutama pada mereka yang banyak memelihara binatang peliharaan misalnya anjing.
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tengau skabies, tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan.
Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan eksreta tengau yang memerlukan waktu kira-kira 1 bulan setelah infestasi. Pada saat itu klainan kulit mnyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain-lain. dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi skunder.
Ada Empat Tanda Kardinal
1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya alam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.
Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangganya yang berdekatan akan diserang oleh tengau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena.
Walaupun mengalami infestasi tengau, tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa.
3. Adanya terowongan (kanalikulus) pada tempat-tempat predileksi, yang berwarna putih atau keabuan-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul dan vesikel
4. Menemukan tungau, merupakan diagnostik. dapat ditemukan 1/lebih stadium hidup tengau ini.
Terapi Scabies
Karena sifatnya yang sangat mudah menular, maka apabila Pada salah 1 anggota keluarga terkena Scabies, sebaiknya seluruh anggota keluarga tersebut juga harus menerima pengobatan, pakaian, handuk, alat-alat tidur dan lain-lain hendaknya di cuci dengan air panas.
Syarat obat yang ideal adalah:
  1. Harus efektifitas terhadap semua stadium tungau
  2. Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
  3. Tidak berbau/kotor serta tidak merusak/mewarnai pakaian
  4. Mudah diperoleh dan harganya murah.
Pengobatan scabies itu sendiri adalah dengan:
a. Sulfur dengan salep 24%
b. Emulsi benzyl benzoat 25%
c. Antibiotika apabila Pada infeksi sekunder

Cara pemberantasan adalah sebagai berikut:
  1. Penyuluhan tentang penyakit scabies
  2. Pendidikan kesehatan pada masyarakat
  3. Peningkatan kebersihan
  4. Pengobatan massal utk penduduk.
Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi, maka penyakit ini dapat diberantas dan memberikan prognosis yang baik.

  1. Arnold, H.L.;Odom, R.B dan James, W.R ; Andrew’s disease of the skin. Clinical
    dermatology; 8 ed. Philadelphia. 1990
  2. Brown, H.W dan Belding, D.L: Basic Clinical Parasitology 2nd. New york. 1997
  3. Hurwitz, S: Clinical pediatric dermatology. Philadelphia, 1998
  4. Moh.Usman.A. Penelitian Skabies pada sebuah pesantren di Jakarta. 1992


    Artikel Lainnya