translate

English French Japanese Arabic Chinese Simplified

Masukkan email untuk berlangganan:

Blog Archive

fblike

balacinema

Balaguris89

IDIonline

Membership P2KB IDI

widgeonline dan amungonline kirteng

bg banner dan widgeopr

networkedblogs

iklan adsensecamp

Parapsoriasis

Parapsoriasis merupakan penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit terdiri atas eritema dan skuama, berkembangnya perlahan, perjalanannya umumnya kronik.
Epidemiologi
Diagnosis parapsoriasis jarang dibuat di bagian kami, karena kriteria diagnosis masih kontroversial. Di Eropa lebih banyak dibuat diagnosis parapsoriasis dari pada AS.
Penyakit ini pertama kali dilukiskan oleh Brock pada tahun 1902 dengan ciri sebagai berikut: jarang terdapat,
etiologinya belum diketahui,
KU penderita baik,
umumnya tidak disertai keluhan (kadang-kadang gatal ringan),
perjalanannya perlahan-lahan dan menahun,
kelainan kulit berupa eritema dan skuama dan terapinya sukar.
Kemudian ternyata bahwa parapsoriasis tidak selalu menahun, tetapi ada bentuk akut yang akan diuraikan.
Klasifikasi
Dalam kepustakaan terdapat bermacam-macam klasifikasi dan tidak terdapat persesuaian tentang nomenklatur. pada umumnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Parapsoriasis gutata
  2. Parapsoriasis en plaques
  3. Parapsoriasis variegata
Gejala Klinis
1. Parapsoriasis Gutata
Bentuk ini terdapat pada dewasa muda terutama pada pria. Ruam terdiri atas papul miliar serta lentikular, eritema dan skuama, dapat hemoragik, kadang berkonfluensi dan umumnya simetrik. Penyakit ini sembuh spontan tanpa meninggalkan sikatriks.
Tempat predileksi pada badan, lengan atas dan paha, tidak terdapat pada kulit kepala, muka dan tangan. Bentuk ini biasanya kronik, tetapi dapat akut dan disebut parapsoriasis gutata akuta (Penyakit Mucha-abermann). Klinisnya mirip varisela, kecuali ruam yang telah disebutkan dapat ditemukan vesikel, papulo-nekrotik dan krusta. Jika sembuh meninggalkan sikatrik seperti variola, karena itu dinamakan pula parapsoriasis varioliformis akuta/pitiriasis likenoides et varioliformis akuta/pitiriasis likenoides et varioliformis.

2. Parapsoriasis Variegata
Kelainan terdapat pada badan, bahu dan tungkai, bentuknya seperti kulit zebra, terdiri atas skuama dan eritema yang bergaris-garis.

3. Parapsoriasis en Plaques
Insiden penyakit ini pada orang kulit bwarna rendah. Umumnya mulai pada usia pertengahan, dapat terus-menerus/mengalami remisi, lebih sering pada pria dari pada wanita. Tempat predileksi pada badan dan ekstremitas.
Kelainan kulit brupa bercak eritematosa, permukaannya datar, bulat/lonjong, bdiameter 2.5 cm dengan sedikit skuama, berwarna merah jambu, coklat/agak kuning. Bentuk ini sering berkembang menjadi mikosis fungoides.
Histopatologi
1. Parapsoriasis Gutata
Terdapat sedikit infiltrat limfohistiositik disertai pembuluh darah superfisial, hiperplasia epidermal yang ringan dan sedikit spongiosis setempat.

2. Parapsoriasis Variegata
Epidermis tampak menipis disertai parakeratosis setempat. pada dermis terdapat infiltrat menyerupai pita terutama terdiri atas limfosit.

3. Parpsoriasis en Plaques
Gambarannya tidak ada yang khas, mirip pada dermatitis kronik
Diagnosis Banding
Sebagai diagnosis banding ialah pitiriasis rosea dan psoriasis.
Ruam pada psoriasis rosea juga terdiri atas eritema dan skuama, tetapi perjalanannya tidak menahun seperti pada psoriasis.
Perbedaan lain ialah pada pitiriasis rosea susunan ruam sejajar dengan lipatan kulit dan kosta.
Psoriasis berbeda dengan parapsoriasis, karena pada psoriasis skuamanya tebal, kasar, berlapis-lapis dan terdapat fenomen tetesan lilin dan auspitz. Kecuali itu gambaran histopatologiknya berbeda.
Penatalaksanaan
Hasil pengobatan kurang memuaskan.
Penyakit dapat membaik dengan penyinaran ultraviolet atau dengan kortikosteroid topikal seperti yang digunakan pada pengobatan psoriasis. Meskipun demikian hasilnya bersifat sementara dan sering kambuh.
Dalam kepustakaan banyak sekali obat yang dicobakan, diantaranya;
kalsiferol,
preparat ter,
obat antimalaria,
derivat sulfon,
bat sitostatik dan
vitamin E.
Ada laporan pengobatan parapsoriasis gutata akuta dengan eritromisin (40 mg/kg BB) dengan hasil baik juga dengan tetrasiklin. Keduanya punya efek menghambat kemotaksis neutrofil.
Prognosis
Seperti telah dikatakan bahwa penyakit ini bersifat kronis dan residif, tidak ada obat pilihan dan sebagai menjadi mikosis fungoides.


Artikel Lainnya